Yeremia 26

Teguran Tuhan

24 September 2021
GI Jokhana

Ada sebuah nasihat yang berbunyi, "Untuk menjadi orang yang benar-benar bijaksana, kita harus ingat bahwa kadang kala kita pun berlaku bodoh!" Kalimat ini mengajar kita untuk selalu mengambil langkah paling bijak, yaitu selalu memperhatikan teguran yang ditujukan kepada diri kita. Teguran adalah teman yang setia dan alat yang bermanfaat untuk memperbaiki diri. Allah sangat menghargai orang yang bersedia menyadari dan mengakui kesalahannya. Menutupi kesalahan dan mengabaikan teguran dapat berakibat fatal.

Yeremia 26 menggambarkan berlangsungnya pengabaian massal oleh para pemuka agama--yakni para imam dan para nabi--serta seluruh rakyat Yehuda. Mereka mengabaikan firman Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Yeremia, bahkan ingin membunuh sang nabi. Mereka menuduh bahwa Nabi Yeremia telah menghujat serta berkhianat terhadap Bait Allah dan kota Allah--yaitu Yerusalem--saat ia menubuatkan kehancuran rumah Allah dan kota Yerusalem dengan mengatakan, "Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi." (26:6).

Gambaran Silo dipakai karena Silo menggambarkan ketidaktaatan Yerusalem kepada Tuhan. Sebelumnya, Silo adalah tempat Kemah Pertemuan berdiri (Yosua 18:1) dan merupakan pusat peribadatan umat Israel pada masa hakim-hakim (1 Samuel 1:3). Namun, saat imam Eli memerintah sebagai hakim di Silo, Silo mendapat nama buruk. Di sanalah rumah Tuhan dinodai oleh kedua putra imam Eli yang jahat. Tabut Tuhan disalahgunakan dan diperlakukan sebagai berhala untuk berperang melawan bangsa Filistin. Hal ini membuat Tuhan murka, sehingga Ia membiarkan tabut Allah dirampas musuh dan pasukan Israel dikalahkan. Eli dan kedua putranya mati (1 Samuel 4:1-11). Oleh karena itu, Silo melambangkan kegagalan bangsa Israel untuk setia kepada Tuhan dan Silo menjadi tempat ibadah yang ditinggalkan (Mazmur 78:60).

Melalui Nabi Yeremia, Tuhan mengingatkan bangsa Yehuda agar tidak mengalami hal buruk seperti Silo (Yeremia 26:2-6). Ketika mereka memilih untuk mengabaikan teguran dan panggilan pertobatan dari Tuhan, mereka berada dalam ancaman murka Allah. Apakah Anda pernah mengabaikan teguran Tuhan? Apakah bacaan Alkitab hari ini menegur Anda dan membuat Anda merasa tidak nyaman?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design